MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Setiap umat manusia pasti punya pandangan hidup. dsri kecil di ajarkan apa yang terbaik buat masa depan kita sehingga bisa menjadi orang sukses dimasa dewasa nanti. setiap manusi memang mempunyai pandangan hidup masing-masing. apa yang ia mau itu adalah ciri sebagai pandangan hidup dia yang dilakukan.
jika seseorang tidak mempunyai pandangan hidup. ia akan terjerumus dalam kemalasan dan tidak akan pernah maju dalam melakukan apapun. dalam mengerjakan sesuatu yang harus kita lakukan adalah USAHA terlebih dahulu. dari usaha itu lah akan bangkit menjadi besar dan besar. sehingga apa yang ingin kita mau atau kita cita-citakan tercapai dengan apa yang kita lakukan.
Kita harus tahu apa yang harus kita lakukan untuk hidup kita . tidak hanya bole di ucapkan dibibir saja bahwa kita bisa menjadi orang sukses. tetapi dengan cara USAHA itu lah yang mewajibkan kita agar bisa menjadi orang sukses dan bisa mendapatkan apa yang kita mau atau yang kita cita-citakan itu bisa terlaksana dan tergapai dengan apa yang kita lakukan selama ini yang dengan hasil keringat sendiri dapat mencapai sebuah kesuksesan yang tak ada hentinya..
Jadi semua umat manusia jika tidak ada pandangan hidupnya maka akan jauh cita-cita yang diinginkannya. jadi kita sebagai umat manusia harus mempunyai PANDANGAN HIDUP agar mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan selama ini..
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang di anut oleh suatu masyarakat yang di pilih secara selektif oleh para individu dan golongan dalam masyarakat.Yang termasuk ke dalam pandangan hidup misalnya cita-cita,kebajikan,dan sikap hidup itu sendiri.Cita-cita adalah suatu keinginan dan harapan yang ingin di capai oleh setiap individu manusia yang telah di rencanakan sejak lama.Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun buruk.Keinginan baik seperti ingin melakukan sesuatu kebaikan untuk dirinya maupun untuk orang lain dengan hati yang ikhlas,sedangkan keinginan buruk seperti merencanakan untuk melakukan keinginan yang tidak baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain.Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang akan mendatangkan kebahagiaan karena sesuai dengan norma-norma agama.Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup,sikap tersebut bisa positif,negatif,apatis atau sikap optimis maupun pesimis tergantung kepada pribadi dan lingkungannya.
Manusia adalah bagian dari pandangan hidup.Tidak ada seorangpun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup.Apapun yang di katakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena di pengaruhi oleh pola pikir tertentu.Pandangan hidup bersifat elastis,tergantung kepada situasi dan kondisi serta di pengaruhi juga oleh lingkungan hidup dimana manusia berada.Kondisi geografis suatu daerah atau negara juga menyebabkan perbedaan pola pikir masyarakat.Contohnya manusia di belahan barat lebih bersikap individualistis,sedangkan manusia di belahan timur lebih ingin bersosialisasi dengan sesama manusia.
Sumber pandangan hidup berasal dari agama.ideologi maupun hasil perenungan seseorang yang relatif.Pandangan hidup yang bersumber dari agama memiliki kebenaran mutlak yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunah nabi.Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakan wujud dari nilai-nilai suatu negara/bangsa,Contohnya pancasila.Pandangan hidup yang berasal dari perenungan seseorang yang relatif kebenarannya,misalnya aliran kepercayaan.Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup bagaimanapun bentuknya dan bagaimana memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan.
Setiap individu memiliki pandangan hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk mencapai apa yang dia inginkan sesuai dengan cita-citanya.Tidak sedikit manusia yang mimpinya menjadi kenyataan.Bermula dari mimpi akan menjadikan kita semangat untuk mengejar mimpi tersebut.
Pada dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang hidup.Selalu berfikir positif akan membawa kita ini hidup penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada pribadi yang tangguh,pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita tinggal,tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan tempat kita tinggal.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu:
Cita-cita
Kebajikan
Usaha
Keyakinan / kepercayaan
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:
Mengenal yaitu suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
Mengerti, disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidup. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan orang lain. Dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnya.
Sumber :
http://www.fuad-compi.net/2012/04/manusia-dan-pandangan-hidup.html
http://rund12.blogspot.com/2011/05/manusia-dan-pandangan-hidup_09.html
http://abdulmalik007.blogspot.com/
Minggu, 07 Juni 2015
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandng sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B. Hakekat Manusia
1. Hakekat Manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk social :
a. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya. Manusia berbeda dengan manusia lainnya. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaiut mereka berupaya untuk selaliu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan dan mempertahankan hidupnya.
b. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap. Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri. Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya. Pada perkembangan secara lebih luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga sosial, dan juga membutuhkan negara.
Menjadi sebuah bangsa yang besar tidak begitu mudah. Bangsa yang tumbuh menjadi besar dan kuat pastilah didasari dan didukung oleh beberapa faktor, meliputi sumber daya manusia yang handal. Unsur yang paling utama dalam pembentuk suatu bangsa adalah manusia. Bangsa Indonesia tidak mustahil dapat menjadi bangsa yang besar, kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman budaya yang liar biasa dari Sabang hingga Merauke. Namun, dasar itu semua belum cukup. Masih ada persyaratan tertentu untuk menjadi bangsa yang besar.
2. Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain
a. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
b. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
c. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
d. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
e. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
f. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
g. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
C. Kepribadian Bangsa Timur
1. Penjelasan
Manusia dimuka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur, mengapa? Karena mereka senang dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualis dan saling tolong menolong.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Menurut konsep Jen, menyatakan bahwa :
i. Kebudayaan Timur yakni lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong royong, keramah tamahan dll.
ii. Kebudayaan Barat yakni lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, asa guna dan individualisme.
2. Bagan Psiko-sosiogram Manusia
Pada hakikatnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh Tuhan secara sempurna untuk menjalankan hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap manusia pasti akan meneruskan budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut terus – menerus seiring jalannya waktu.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.contoh study kasusnya, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari. contoh study kasusnya, misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
b. Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. contoh study kasusnya, misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
c. Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. contoh study kasusnya , misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
d. Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
e. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
f. Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya. contoh study kasusnya, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
g. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
D. Pengertian kebudayaan
1. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2. Tokoh – tokoh Kebudayaan
a. Tokoh Seni Rupa
i. Tokoh Seni Rupa Manca Negara
• Claudio Monet, (Pelukis – Prancis)
• Edgar Degas, 19 Juli 1834 (Pelukis – Paris)
• Frans Hals, 1580/85-1666 (Pelukis-Belanda)
• Hieronymous Bosch, 1450-1516 (Pelukis-Belanda)
• Ingres, 1780-1867 (Pelukis – Prancis)
• Jacques Louis David, 1748-1825 (Pelukis – Prancis)
• Leonardo da Vinci (Arsitek, Pelukis – Italia)
• Michelangelo (Pemahat, Pelukis – Italia)
• Pablo Piccaso (Pelukis – Spanyol)
• Rembrand Van Rijn (Pelukis – Belanda)
• Salvador DalĂ, (Pelukis – Spanyol)
• Teodhore Gericault (Pelukis – Prancis)
• Vincent van Gogh (Pelukis – Belanda)
ii. Tokoh Seni Rupa Indonesia
• Affandi (Pelukis)
• Antonio Blanco (Pelukis)
• Basuki Abdullah (Pelukis)
• Dullah (Pelukis)
• Hendra Gunawan (Pelukis)
• I Nyoman Nuarta (Pematung)
• Lee Mayor (Pelukis)
• Otto Djaya (Pelukis)
• Raden Saleh (Pelukis)
• Soedjojono (Pelukis)
• Widayanto (Keramikus)
b. Tokoh Seni Panggung/ Pertunjukkan
i. Tokoh Seni Panggung/ Pertunjukkan Manca Negara
• Boris Christoff, (Drama - )
• Puccini, 1900 an (Drama – Italia)
• Shakespeare, (Sandiwara – Inggris)
• Verdi, 1800 an (Drama – Italia)
• Wagner, 1800 an (Drama – Jerman)
ii. Tokoh Seni Panggung/ Pertunjukkan Indonesia
• Bagong Kusudiarjo (Koreografer – Pelukis)
• Cak Doerasim (Ludruk)
• Didiek Ninithowok (Koreografer)
• Guntur Soekarno (Koreografer)
• Ki Anom Soeroto (Pedhalangan-Wayang Kulit)
• Ki Siswondo (Ketoprak)
• Retno Maruti (Tari Tradisional Jawa)
• Srimulat (Drama – Lawak)
c. Tokoh Seni Musik
i. Tokoh Seni Musik Manca Negara
• Ludwig van Beethoven (Komponis – Jerman)
• Mozart (Komponis – Austria)
ii. Tokoh Seni Musik Indonesia
• Broery Marantika (Penyanyi)
• Didie Kempot (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Ebiet G. Ade (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Franki Sahilatua (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Gesang (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• H. Rhoma Irama (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Harvey Malaiholo (Penyanyi)
• Iwan Fals (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Jadug Ferianto (Pemusik)
• Titiek Puspa (Pencipta Lagu – Penyanyi)
d. Tokoh Seni Sastra
i. Tokoh Sastra Manca Negara
• Walmiki (India) ……………………………………………… Kisah Ramayana
• William Shakespeare (1564) ………………………………… Romeo and Juliet
ii. Tokoh Sastra Indonesia
• Buya Hamka (Sastrawan) ………………………………………….. Laila Majnun
• Chairil Anwar (Penyair) ……………………………… Aku Ini Binatang Jalang
• HB. Jassin (Pengarang-Kritikus)
• Mangkunegara IV (Pujangga) ………………………………… Serat Wedatama
• Mpu Sedah (Kerajaan Kadiri) ………………………….. Kakawin Mahabharata
• Ngabehi Rangga Warsito (Pujangga) …………………….. Serat Jaka Lodang
• Paku Buana IV (Pujangga) …………………………………… Serat Wulang Reh
• Prapanca (Dang Acarya Nadendra) ……………. Kakawin Negarakertagama
• WS. Rendra (Penyair-Dramawan) …………………………. Panembahan Reso
• Yasadipura I (Pujangga) ………………………………………… Serat Bima Suci
e. Tokoh Kebudayaan Indonesia
• Bung Karno
• Butet Kertarajasa
• Emha Ainun Najib
• Gus Dur
• Kang Sobari
• Soejiwo Tejo
E. Unsur-unsur kebudayaan
1. 7 Unsur Kebudayaan Universal
Pada pembahasan artikel saya kali ini,kita akan membahas tentang 7 Unsur Kebudayaan Universal. Dari beberapa pendapat para ahli, C. Kluckhohn bisa di ambil referensinya pada pembahasan kali ini. C. Kluckhohn membuat karya yg berjudul Universal Catagories of Culture , ia menjelaskan 7 unsur dalam bukunya tersebut dan di beri nama Culture Universals.
Urutan unsur – unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau sulitnya suatu unsur kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsur kebudayaan yang pertama atau nomer 1 dianggap sebagai unsur kebudayaan Universal yang paling sulit berubah, sedangkan urutan yang paling terakhir merupakan Unsur yang paling mudah untuk berubah.Berikutnya kita akan menjelaskan sedikit tentang sistem 7 Unsur Kebudayaan Universal di atas :
a. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
c. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusiaa
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
e. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
f. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
g. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2. Perbedaan Kebudayaan dalam Bentuk Wujud
a. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
b. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
F. Wujud kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1. Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
G. Orientasi Nilai Budaya
Untuk menganalisa semua sistem nilai budaya dari semua kebudayaan yang ada di dunia, seorang ahli antropologi terkenal Clyde Cluchohn, menemukan lima kerangka pokok dalam kehidupan. Dengan konsep tersebut C. Cluckhohn bersama dengan istrinya (Florence Cluckhohn), ia mengembangkan suatu kerangka yang dapat dipakai oleh para ahli antropologi untuk menganalisa secara universal tiap variasi dalam sistem nilai budaya dalam semua macam kebudayaan yang ada di dunia. Kelima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi sistem nilai budaya adalah :
1. Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia (selanjutnya disebut MH).
2. Masalah mengenai hakekat dari karya manusia (selanjutnya disebut MK).
3. Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu (selanjutnya disebut MW).
4. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitar (selanjutnya disebut MA).
5. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya (selanjutnya disebut MM).
Cara berbagai kebudayaan di dunia mengkonsepsikan kelima masalah universal tersebut di atas itu mungkin berbeda-beda, walaupun kemungkinan untuk bervariasi itu terbatas adanya, misalnya mengenai masalah pertama (MH), ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal yang buruk dan menyedihkan, dan karena itu harus dihindari. Kebudayaan-kebudayaan yang terpengaruh oleh agama Budha misalnya dapat disangka mengkonsepsikan hidup itu suatu hal yang buruk. Pola-pola tindakan manusia akan mementingkan segala usaha untuk menuju ke arah tujuan untuk dapat memadamkan hidup itu (nirvana = meniup habis) dan merehkan segala tingkatan yang hanya mengekalkan rangkaian kelahiran kembali (samsara). Adapun kebudayaan-kebudayaan lain memandang hidup manusia itu pada hakekatnya buruk, tetapi manusia dapat mengusahakan untuk menjadikannya suatu hal yang baik dan mengembirakan.
Mengenai masalah kedua (MK), ada kebudayaan-kebudayaan yang memandang bahwa karya manusia pada hakekatnya bertujuan untuk memungkinkan hidup kebudayaan lagi menganggap hakekat dari karya manusia itu untuk memberikannya suatu kedudukan yang penuh kehormatan dalam masyarakat, sedangkan kebudayaan-kebudayaan lain lagi menganggap hakekat karya manusia itu sebagai suatu gerak hidup yang harus menghasilkan lebih banyak karya lagi.
Kemudian mengenai masalah ketiga (MW), ada kebudayaan-kebudayaan yang memandang penting dalam kehidupan manusia itu masa yang lampau. Dalam kebudayaan-kebudayaan serupa itu orang akan lebih sering mengambil sebagai pedoman dalam tindakannya, contoh-contoh dan kejadian-kejadian dalam masa yang lampau. Sebaliknya, ada banyak pula kebudayaan dimana orang hanya mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. Warga dari suatu kebudayaan serupa itu tidak akan memusingkan diri dengan memikirkan zaman yang lampau maupun masa yang akan datang, mereka hidup menurut keadaan yang ada pada masa sekarang ini. Kebudayaan-kebudayaan lain lagi malah justru memntingkan pandangan yang berorientasi sejauh mungkin terhadap masa yang akan datang, dalam kebudayaan serupa itu perencanaan hidup menjadi suatu hal yang penting.
Selanjutnya menganai masalah keempat (MA), ada kebudayaan-kebudayaan memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat sehingga manusia pada hakekatnya hanya dapat bersifat menyerah saja tanpa dapat berusaha banyak, sebaliknya banyak pula kebudayaan lain yang memandang alam sebagai suatu hal yang dapat dilawan oleh manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukkan alam. Kebudayaan lain lagi menganggap bahwa manusia hanya dapat berusaha mencari keselarasan dengan alam.
Akhirnya mengenai masalah kelima (MM) ada kebudayaan-kebudayaan yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya. Dalam tingkah lakunya manusia yang hidup dalam suatu kebudayaan serupa itu akan berpedoman kepada tokoh-tokoh pemimpin orang-orang senior, atau orang-orang atasan. Kebudayaan lain lebih mementingkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya. Orang dalam suatu kebudayaan serupa itu akan sangat merasa tergantung kepada sesamanya, dan usaha untuk memilihara hubungan baik dengan tetangganya dan sesamanya merupakan suatu hal yang dianggap sangat penting dalam hidup, kecuali itu ada banyak kebudayaan lain yang tidak membenarkan anggapan bahwa manusia itu tergantung kepada orang lain dalam hidupnya. Kebudayaan-kebudayaan serupa itu, yang sangat mementingkan individualime, menilai tinggi anggapan bahwa manusia terus berdiri sendiri dalam hidupnya, dan sedapat mungkin mencapai tujuannya dengan bantuan orang lain sedikit mungkin.
H. Perubahan Kebudayaan
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru
Faktor-faktornya antara lain :
ii. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
iii. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
iv. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
v. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
vi. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
2. Penyebab terjadinya Gerak/ Perubahan Kebudayaan
i. Timbunan Kebudayaan dan Penemuan Baru
Kebudayaan dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan atau menumpukan, yaitu budaya masyarakat semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamanya budaya ini umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat.
ii. Perubahan Jumlah Penduduk
Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya.
iii. Pertentangan atau Konflik
Pertentangan yang terjadi dalam maysarakat karena kemajemukan menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat yang heterogen, sifat individualitas masih lekat sehingga satu sama lainnya tidak memiliki hubungan yang dekat. Padahal sumber kebutuhan semakin terbatas. Persaingan untuk memperebutkan seumber kebutuhan mendorong masyarakat untuk berkreasi menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan.
iv. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Perubahan Sosial Budaya dapat bersumber dari luar masyarakat itu sendiri diantaranya sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik di sekitar manusia, seperti Bencana alam dan peperangan.
v. Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
Masyarakat dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan daripada dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan cenderung memberikan kesempatan berkarya bagi manusia - manusia yang potensial
vi. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan Untuk Maju
Sikap masyarakat yang mau menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat.
vii. Sistem Pendidikan Formal yang maju
Kualitas pendidikan yang tinggi mampu mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak
viii. Orientasi ke Masa Depan
Keinginan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial budaya masyarakat
ix. Akulurasi
Alkulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling memengaruhi. Proses akulturasi berlangsung lama dan terus menerus. Proses ini berakibat pada perpaduan kebudayaan pola budaya semua akan berubah
x. Asimilasi
Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur angsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru
I. Kaitan Manusia dan kebudayaan
1. Hubungan antara Manusia dan Kebudayaan
Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai: Penganut kebudayaan, Pembawa kebudayaan, Manipulator kebudayaan, dan Pencipta kebudayaan.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
2. Contoh tentang Hubungan antara Manusia dengan Kebudayaan
a. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
b. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
c. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
d. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
e. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
3. Pengertian Dialektis
Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei).
Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).
Menurut Tan Malaka dalam bukunya yang berjudul Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) dialektika mengandung 4 hal :
a. Waktu;
b. Pertentangan;
c. Timbal balik; dan
d. Seluk-beluk (pertalian)
4. 3 Tahap dalam Proses Dialektis
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
a. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
b. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Sumber :
http://avten.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/
http://muhamadganifharuman.blogspot.com/
https://chesster028.wordpress.com/
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/
https://nie07independent.wordpress.com/
https://pandjipainting.wordpress.com/
https://windyku.wordpress.com/
http://abdulmalik007.blogspot.com/
A. Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandng sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B. Hakekat Manusia
1. Hakekat Manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Berikut penjelasan yang lebih rinci mengenai makhluk individu dan makhluk social :
a. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya. Manusia berbeda dengan manusia lainnya. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaiut mereka berupaya untuk selaliu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan dan mempertahankan hidupnya.
b. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap. Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri. Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya. Pada perkembangan secara lebih luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga sosial, dan juga membutuhkan negara.
Menjadi sebuah bangsa yang besar tidak begitu mudah. Bangsa yang tumbuh menjadi besar dan kuat pastilah didasari dan didukung oleh beberapa faktor, meliputi sumber daya manusia yang handal. Unsur yang paling utama dalam pembentuk suatu bangsa adalah manusia. Bangsa Indonesia tidak mustahil dapat menjadi bangsa yang besar, kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman budaya yang liar biasa dari Sabang hingga Merauke. Namun, dasar itu semua belum cukup. Masih ada persyaratan tertentu untuk menjadi bangsa yang besar.
2. Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain
a. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
b. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
c. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
d. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
e. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
f. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
g. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
C. Kepribadian Bangsa Timur
1. Penjelasan
Manusia dimuka bumi ini mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur, mengapa? Karena mereka senang dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualis dan saling tolong menolong.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Menurut konsep Jen, menyatakan bahwa :
i. Kebudayaan Timur yakni lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong royong, keramah tamahan dll.
ii. Kebudayaan Barat yakni lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, asa guna dan individualisme.
2. Bagan Psiko-sosiogram Manusia
Pada hakikatnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh Tuhan secara sempurna untuk menjalankan hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap manusia pasti akan meneruskan budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut terus – menerus seiring jalannya waktu.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.contoh study kasusnya, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari. contoh study kasusnya, misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
b. Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. contoh study kasusnya, misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
c. Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. contoh study kasusnya , misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
d. Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
e. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
f. Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya. contoh study kasusnya, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
g. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
D. Pengertian kebudayaan
1. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2. Tokoh – tokoh Kebudayaan
a. Tokoh Seni Rupa
i. Tokoh Seni Rupa Manca Negara
• Claudio Monet, (Pelukis – Prancis)
• Edgar Degas, 19 Juli 1834 (Pelukis – Paris)
• Frans Hals, 1580/85-1666 (Pelukis-Belanda)
• Hieronymous Bosch, 1450-1516 (Pelukis-Belanda)
• Ingres, 1780-1867 (Pelukis – Prancis)
• Jacques Louis David, 1748-1825 (Pelukis – Prancis)
• Leonardo da Vinci (Arsitek, Pelukis – Italia)
• Michelangelo (Pemahat, Pelukis – Italia)
• Pablo Piccaso (Pelukis – Spanyol)
• Rembrand Van Rijn (Pelukis – Belanda)
• Salvador DalĂ, (Pelukis – Spanyol)
• Teodhore Gericault (Pelukis – Prancis)
• Vincent van Gogh (Pelukis – Belanda)
ii. Tokoh Seni Rupa Indonesia
• Affandi (Pelukis)
• Antonio Blanco (Pelukis)
• Basuki Abdullah (Pelukis)
• Dullah (Pelukis)
• Hendra Gunawan (Pelukis)
• I Nyoman Nuarta (Pematung)
• Lee Mayor (Pelukis)
• Otto Djaya (Pelukis)
• Raden Saleh (Pelukis)
• Soedjojono (Pelukis)
• Widayanto (Keramikus)
b. Tokoh Seni Panggung/ Pertunjukkan
i. Tokoh Seni Panggung/ Pertunjukkan Manca Negara
• Boris Christoff, (Drama - )
• Puccini, 1900 an (Drama – Italia)
• Shakespeare, (Sandiwara – Inggris)
• Verdi, 1800 an (Drama – Italia)
• Wagner, 1800 an (Drama – Jerman)
ii. Tokoh Seni Panggung/ Pertunjukkan Indonesia
• Bagong Kusudiarjo (Koreografer – Pelukis)
• Cak Doerasim (Ludruk)
• Didiek Ninithowok (Koreografer)
• Guntur Soekarno (Koreografer)
• Ki Anom Soeroto (Pedhalangan-Wayang Kulit)
• Ki Siswondo (Ketoprak)
• Retno Maruti (Tari Tradisional Jawa)
• Srimulat (Drama – Lawak)
c. Tokoh Seni Musik
i. Tokoh Seni Musik Manca Negara
• Ludwig van Beethoven (Komponis – Jerman)
• Mozart (Komponis – Austria)
ii. Tokoh Seni Musik Indonesia
• Broery Marantika (Penyanyi)
• Didie Kempot (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Ebiet G. Ade (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Franki Sahilatua (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Gesang (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• H. Rhoma Irama (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Harvey Malaiholo (Penyanyi)
• Iwan Fals (Pencipta Lagu – Penyanyi)
• Jadug Ferianto (Pemusik)
• Titiek Puspa (Pencipta Lagu – Penyanyi)
d. Tokoh Seni Sastra
i. Tokoh Sastra Manca Negara
• Walmiki (India) ……………………………………………… Kisah Ramayana
• William Shakespeare (1564) ………………………………… Romeo and Juliet
ii. Tokoh Sastra Indonesia
• Buya Hamka (Sastrawan) ………………………………………….. Laila Majnun
• Chairil Anwar (Penyair) ……………………………… Aku Ini Binatang Jalang
• HB. Jassin (Pengarang-Kritikus)
• Mangkunegara IV (Pujangga) ………………………………… Serat Wedatama
• Mpu Sedah (Kerajaan Kadiri) ………………………….. Kakawin Mahabharata
• Ngabehi Rangga Warsito (Pujangga) …………………….. Serat Jaka Lodang
• Paku Buana IV (Pujangga) …………………………………… Serat Wulang Reh
• Prapanca (Dang Acarya Nadendra) ……………. Kakawin Negarakertagama
• WS. Rendra (Penyair-Dramawan) …………………………. Panembahan Reso
• Yasadipura I (Pujangga) ………………………………………… Serat Bima Suci
e. Tokoh Kebudayaan Indonesia
• Bung Karno
• Butet Kertarajasa
• Emha Ainun Najib
• Gus Dur
• Kang Sobari
• Soejiwo Tejo
E. Unsur-unsur kebudayaan
1. 7 Unsur Kebudayaan Universal
Pada pembahasan artikel saya kali ini,kita akan membahas tentang 7 Unsur Kebudayaan Universal. Dari beberapa pendapat para ahli, C. Kluckhohn bisa di ambil referensinya pada pembahasan kali ini. C. Kluckhohn membuat karya yg berjudul Universal Catagories of Culture , ia menjelaskan 7 unsur dalam bukunya tersebut dan di beri nama Culture Universals.
Urutan unsur – unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau sulitnya suatu unsur kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsur kebudayaan yang pertama atau nomer 1 dianggap sebagai unsur kebudayaan Universal yang paling sulit berubah, sedangkan urutan yang paling terakhir merupakan Unsur yang paling mudah untuk berubah.Berikutnya kita akan menjelaskan sedikit tentang sistem 7 Unsur Kebudayaan Universal di atas :
a. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
c. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusiaa
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
e. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
f. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
g. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2. Perbedaan Kebudayaan dalam Bentuk Wujud
a. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
b. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
F. Wujud kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
1. Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
G. Orientasi Nilai Budaya
Untuk menganalisa semua sistem nilai budaya dari semua kebudayaan yang ada di dunia, seorang ahli antropologi terkenal Clyde Cluchohn, menemukan lima kerangka pokok dalam kehidupan. Dengan konsep tersebut C. Cluckhohn bersama dengan istrinya (Florence Cluckhohn), ia mengembangkan suatu kerangka yang dapat dipakai oleh para ahli antropologi untuk menganalisa secara universal tiap variasi dalam sistem nilai budaya dalam semua macam kebudayaan yang ada di dunia. Kelima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi sistem nilai budaya adalah :
1. Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia (selanjutnya disebut MH).
2. Masalah mengenai hakekat dari karya manusia (selanjutnya disebut MK).
3. Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu (selanjutnya disebut MW).
4. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitar (selanjutnya disebut MA).
5. Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya (selanjutnya disebut MM).
Cara berbagai kebudayaan di dunia mengkonsepsikan kelima masalah universal tersebut di atas itu mungkin berbeda-beda, walaupun kemungkinan untuk bervariasi itu terbatas adanya, misalnya mengenai masalah pertama (MH), ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal yang buruk dan menyedihkan, dan karena itu harus dihindari. Kebudayaan-kebudayaan yang terpengaruh oleh agama Budha misalnya dapat disangka mengkonsepsikan hidup itu suatu hal yang buruk. Pola-pola tindakan manusia akan mementingkan segala usaha untuk menuju ke arah tujuan untuk dapat memadamkan hidup itu (nirvana = meniup habis) dan merehkan segala tingkatan yang hanya mengekalkan rangkaian kelahiran kembali (samsara). Adapun kebudayaan-kebudayaan lain memandang hidup manusia itu pada hakekatnya buruk, tetapi manusia dapat mengusahakan untuk menjadikannya suatu hal yang baik dan mengembirakan.
Mengenai masalah kedua (MK), ada kebudayaan-kebudayaan yang memandang bahwa karya manusia pada hakekatnya bertujuan untuk memungkinkan hidup kebudayaan lagi menganggap hakekat dari karya manusia itu untuk memberikannya suatu kedudukan yang penuh kehormatan dalam masyarakat, sedangkan kebudayaan-kebudayaan lain lagi menganggap hakekat karya manusia itu sebagai suatu gerak hidup yang harus menghasilkan lebih banyak karya lagi.
Kemudian mengenai masalah ketiga (MW), ada kebudayaan-kebudayaan yang memandang penting dalam kehidupan manusia itu masa yang lampau. Dalam kebudayaan-kebudayaan serupa itu orang akan lebih sering mengambil sebagai pedoman dalam tindakannya, contoh-contoh dan kejadian-kejadian dalam masa yang lampau. Sebaliknya, ada banyak pula kebudayaan dimana orang hanya mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. Warga dari suatu kebudayaan serupa itu tidak akan memusingkan diri dengan memikirkan zaman yang lampau maupun masa yang akan datang, mereka hidup menurut keadaan yang ada pada masa sekarang ini. Kebudayaan-kebudayaan lain lagi malah justru memntingkan pandangan yang berorientasi sejauh mungkin terhadap masa yang akan datang, dalam kebudayaan serupa itu perencanaan hidup menjadi suatu hal yang penting.
Selanjutnya menganai masalah keempat (MA), ada kebudayaan-kebudayaan memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat sehingga manusia pada hakekatnya hanya dapat bersifat menyerah saja tanpa dapat berusaha banyak, sebaliknya banyak pula kebudayaan lain yang memandang alam sebagai suatu hal yang dapat dilawan oleh manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukkan alam. Kebudayaan lain lagi menganggap bahwa manusia hanya dapat berusaha mencari keselarasan dengan alam.
Akhirnya mengenai masalah kelima (MM) ada kebudayaan-kebudayaan yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya. Dalam tingkah lakunya manusia yang hidup dalam suatu kebudayaan serupa itu akan berpedoman kepada tokoh-tokoh pemimpin orang-orang senior, atau orang-orang atasan. Kebudayaan lain lebih mementingkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya. Orang dalam suatu kebudayaan serupa itu akan sangat merasa tergantung kepada sesamanya, dan usaha untuk memilihara hubungan baik dengan tetangganya dan sesamanya merupakan suatu hal yang dianggap sangat penting dalam hidup, kecuali itu ada banyak kebudayaan lain yang tidak membenarkan anggapan bahwa manusia itu tergantung kepada orang lain dalam hidupnya. Kebudayaan-kebudayaan serupa itu, yang sangat mementingkan individualime, menilai tinggi anggapan bahwa manusia terus berdiri sendiri dalam hidupnya, dan sedapat mungkin mencapai tujuannya dengan bantuan orang lain sedikit mungkin.
H. Perubahan Kebudayaan
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru
Faktor-faktornya antara lain :
ii. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
iii. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
iv. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
v. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
vi. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
2. Penyebab terjadinya Gerak/ Perubahan Kebudayaan
i. Timbunan Kebudayaan dan Penemuan Baru
Kebudayaan dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan atau menumpukan, yaitu budaya masyarakat semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamanya budaya ini umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat.
ii. Perubahan Jumlah Penduduk
Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya.
iii. Pertentangan atau Konflik
Pertentangan yang terjadi dalam maysarakat karena kemajemukan menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat yang heterogen, sifat individualitas masih lekat sehingga satu sama lainnya tidak memiliki hubungan yang dekat. Padahal sumber kebutuhan semakin terbatas. Persaingan untuk memperebutkan seumber kebutuhan mendorong masyarakat untuk berkreasi menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan.
iv. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Perubahan Sosial Budaya dapat bersumber dari luar masyarakat itu sendiri diantaranya sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik di sekitar manusia, seperti Bencana alam dan peperangan.
v. Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
Masyarakat dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan daripada dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan cenderung memberikan kesempatan berkarya bagi manusia - manusia yang potensial
vi. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan Untuk Maju
Sikap masyarakat yang mau menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat.
vii. Sistem Pendidikan Formal yang maju
Kualitas pendidikan yang tinggi mampu mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak
viii. Orientasi ke Masa Depan
Keinginan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial budaya masyarakat
ix. Akulurasi
Alkulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling memengaruhi. Proses akulturasi berlangsung lama dan terus menerus. Proses ini berakibat pada perpaduan kebudayaan pola budaya semua akan berubah
x. Asimilasi
Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur angsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru
I. Kaitan Manusia dan kebudayaan
1. Hubungan antara Manusia dan Kebudayaan
Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai: Penganut kebudayaan, Pembawa kebudayaan, Manipulator kebudayaan, dan Pencipta kebudayaan.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
2. Contoh tentang Hubungan antara Manusia dengan Kebudayaan
a. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
b. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
c. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
d. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
e. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
3. Pengertian Dialektis
Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei).
Kemudian Hegel menyempurnakan konsep dialektika dan menyederhanakannya dengan memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, anti-tesis dan sintesis. Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang absolut karena berlaku hukum dialektik, yang absolut hanyalah semangat revolusionernya (perubahan/pertentangan atas tesis oleh anti-tesis menjadi sintesis).
Menurut Tan Malaka dalam bukunya yang berjudul Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) dialektika mengandung 4 hal :
a. Waktu;
b. Pertentangan;
c. Timbal balik; dan
d. Seluk-beluk (pertalian)
4. 3 Tahap dalam Proses Dialektis
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
a. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
b. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Sumber :
http://avten.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/
http://muhamadganifharuman.blogspot.com/
https://chesster028.wordpress.com/
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/
https://nie07independent.wordpress.com/
https://pandjipainting.wordpress.com/
https://windyku.wordpress.com/
http://abdulmalik007.blogspot.com/
KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN
Kebudayaan atau Culture berasal dari bahasa latin Colore yang artinya pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Sedangkan Kebudayaan, akar katanya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddayah dari budhi atau akal. Dengan kata lain kebuadayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebudayaan berhubungan erat dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan istilah Cultural-Determinism yaitu, segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Andreas Eppink berpendapat bahwa, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai dan norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi, diperoleh pengertian tentang kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Bahasa dan budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya yang menentukan perilaku komunikatif manusia.
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam " di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina . Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
· alat-alat teknologi
· sistem ekonomi
· keluarga
· kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
· sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
· organisasi ekonomi
· alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
· organisasi kekuatan (politik)
3. Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem religi yang meliputi:
§ sistem kepercayaan
§ sistem nilai dan pandangan hidup
§ komunikasi keagamaan
§ upacara keagamaan
2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
§ kekerabatan
§ asosiasi dan perkumpulan
§ sistem kenegaraan
§ sistem kesatuan hidup
§ perkumpulan
3. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
§ flora dan fauna
§ waktu, ruang dan bilangan
§ tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
4. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
§ lisan
§ tulisan
5. Kesenian yang meliputi:
§ seni patung/pahat
§ relief
§ lukis dan gambar
§ rias
§ vokal
§ musik
§ bangunan
§ kesusastraan
§ drama
6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
§ berburu dan mengumpulkan makanan
§ bercocok tanam
§ peternakan
§ perikanan
§ perdagangan
7. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
§ produksi, distribusi, transportasi
§ peralatan komunikasi
§ peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
§ pakaian dan perhiasan
§ tempat berlindung dan perumahan
§ senjata
Wujud Kebudayaan
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak ; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pikiran masyarakat. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh tiap individu sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku individu tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari individu dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkrit, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan
Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan sebagainya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang yang dipakai sehari-hari oleh anggota masyarakat.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:
Teknologi
Sistem mata pencaharian
Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Bahasa
Kesenian
Sistem Kepercayaan / Agama
Pernikahan
Sistem ilmu dan pengetahuan
Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi. Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tiap-tiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan, akan tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban yang tinggi. Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
tekanan kerja dalam masyarakat
keefektifan komunikasi
perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Penetrasi kebudayaan
Yaitu masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli yaitu :
Monokulturalisme : Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
Leitkultur (kebudayaan inti) : Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
Melting Pot : Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
Multikulturalisme : Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
Kebudayaan menurut wilayah
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan agama.
Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.
Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.
Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea dan Vietnam . Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.
Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Aborigin.
Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.
Sumber : www.google.com, http://en.wikipedia.org, http://abdulmalik007.blogspot.com/
Kebudayaan atau Culture berasal dari bahasa latin Colore yang artinya pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Sedangkan Kebudayaan, akar katanya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddayah dari budhi atau akal. Dengan kata lain kebuadayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebudayaan berhubungan erat dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan istilah Cultural-Determinism yaitu, segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Andreas Eppink berpendapat bahwa, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai dan norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi, diperoleh pengertian tentang kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Bahasa dan budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya yang menentukan perilaku komunikatif manusia.
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam " di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina . Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
· alat-alat teknologi
· sistem ekonomi
· keluarga
· kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
· sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
· organisasi ekonomi
· alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
· organisasi kekuatan (politik)
3. Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem religi yang meliputi:
§ sistem kepercayaan
§ sistem nilai dan pandangan hidup
§ komunikasi keagamaan
§ upacara keagamaan
2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
§ kekerabatan
§ asosiasi dan perkumpulan
§ sistem kenegaraan
§ sistem kesatuan hidup
§ perkumpulan
3. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
§ flora dan fauna
§ waktu, ruang dan bilangan
§ tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
4. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
§ lisan
§ tulisan
5. Kesenian yang meliputi:
§ seni patung/pahat
§ relief
§ lukis dan gambar
§ rias
§ vokal
§ musik
§ bangunan
§ kesusastraan
§ drama
6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
§ berburu dan mengumpulkan makanan
§ bercocok tanam
§ peternakan
§ perikanan
§ perdagangan
7. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
§ produksi, distribusi, transportasi
§ peralatan komunikasi
§ peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
§ pakaian dan perhiasan
§ tempat berlindung dan perumahan
§ senjata
Wujud Kebudayaan
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak ; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pikiran masyarakat. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh tiap individu sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku individu tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari individu dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkrit, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan
Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan sebagainya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang yang dipakai sehari-hari oleh anggota masyarakat.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:
Teknologi
Sistem mata pencaharian
Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Bahasa
Kesenian
Sistem Kepercayaan / Agama
Pernikahan
Sistem ilmu dan pengetahuan
Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi. Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tiap-tiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan, akan tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban yang tinggi. Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
tekanan kerja dalam masyarakat
keefektifan komunikasi
perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Penetrasi kebudayaan
Yaitu masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.
Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis. Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli yaitu :
Monokulturalisme : Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
Leitkultur (kebudayaan inti) : Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
Melting Pot : Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
Multikulturalisme : Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
Kebudayaan menurut wilayah
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan agama.
Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.
Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.
Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea dan Vietnam . Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.
Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Aborigin.
Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.
Sumber : www.google.com, http://en.wikipedia.org, http://abdulmalik007.blogspot.com/
Langganan:
Postingan (Atom)